Arianto Setiadi, Inisiatif Dirikan KOPIGAWA Untuk Berikan Pelayanan Kesehatan Bagi ODGJ
![]() |
| Sumber Gambar: Instagram KOPIGAWA |
Apa sih yang terbayang dalam benak kalian tentang ODGJ atau kepanjangan dari orang dengan gangguan jiwa? Mungkin ada beberapa orang yang merasa takut ketika bertemu atau berpapasan dengan ODGJ.
Setelah saya membaca beberapa literatur maka apa yang bisa disimpulkan bahwa ODGJ didefinisikan sebagai orang yang mengalami gangguan dalam pikiran, perilaku, dan perasaan yang termanifestasi dalam bentuk sekumpulan gejala, dan/atau perubahan perilaku bermakna, serta dapat menimbulkan penderitaan dan hambatan dalam menjalankan fungsi kehidupan sehari-hari
Tentunya doa kita sebagai manusia agar dijauhkan dari gangguan mental yang bisa mengganggu pikiran dan menimbulkan penderitaan. Siapa sih yang ingin hidupnya merasa tersiksa dengan munculnya gangguan perilaku, tentu tidak ada.
Namun tidak semua orang beruntung memiliki kesehatan jiwa dan raga pada umumnya. Ada sebagian orang yang justru menderita secara batin sehingga mengalami depresi hingga akhirnya didiagnosa sebagai pasien orang dengan gangguan jiwa.
ODGJ adalah manusia seperti pada umunya, hanya saja mereka memiliki masalah kejiwaan yang memang perlu ditangani dan diobati secara medis. Namun sayangnya di beberapa wilayah di Indonesia, keberadaan ODGJ dianggap aib bagi keluarga sehingga ada beberapa dari ODGJ yang dipasung di dalam rumah mereka. Sungguh sangat memprihatikan.
Seperti yang terjadi di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah dimana tercatat sekitar 8.000 kasus orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), dan 4.000 diantaranya yang sudah ditangani di rumah sakit.
Bisa dikatakan kasus pasung terbanyak di Indonesia ada di Kabupaten Kebumen. Tentu saja kasus pasung bisa diminimalkan bahkan dihilangkan seandainya keluarga dari ODGJ mendapatkan edukasi dan sosialisasi bahwa gangguan jiwa bisa disembuhkan asal penanganan medis dan dukungan dari semua pihak.
Adalah seorang Arianto Setiadi yang memiliki keinginan menghapuskan stigma negatif masyarakat pada ODGJ dikarenakan kurangnya pemahaman serta rasa takut akan keberadaan ODGJ di sekitar mereka. Sebagian masyarakat di Kebumen memiliki persepsi yang keliru terhadap gangguan jiwa itu sendiri.
Hingga akhirnya Ari Setiadi dan beberapa kawan perawat yang bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prembun Kebumen mendirikan Komunitas Peduli Gangguan Jiwa disingkat KOPIGAWA dengan diketuai oleh Ari Setiadi sendiri. Komunitas ini resmi berdiri pada 6 April 2021 di RSUD Prembun, Kebumen, Jawa Tengah.
Tak hanya beranggotakan perawat RSUD Prembun, KOPIGAWA juga beranggotakan mahasiswa keperawatan. Fokus komunitas ini adalah pada pelayanan kesehatan dan rehabilitasi bagi ODGJ.
Harapan lainnya adalah komunitas ini dapat menangani tingginya kasus pasung di daerah tersebut.
Komitment KOPIGAWA adalah meningkatkan kesejahteraan mental ODGJ dengan menyediakan informasi dan dukungan yang diperlukan oleh para pasiean dan keluarga. Tentu saja keberadaan KOPIGAWA sangat berarti bagi keluarga pasien ODGJ yang mungkin kebingungan harus berbuat apa jika ada anggota keluarga yang terkena gangguan jiwa.
KOPIGAWA juga berupaya memberikan pelatihan kewirausahaan dan kegiatan kreatif agar pada ODGJ kembali menemukan rasa percaya diri serta membuka peluang untuk mendapatkan penghasilan.
ODGJ bisa sembuh tentu saja salah satu faktor pendukung adalah keberadaan masyarakat yang tidak antipati kepada mereka. Oleh sebab itu KOPIGAWA berusaha semaksimal mengedukasi masyarakat sekitar agar mereka tidak melakukan lagi pemasungan terhadap anggota keluarga yang terkena gangguan jiwa. Selain itu juga stigma masyarakat harus mulai dikurangi terhadap keberadaan ODGJ.
Bagi keluarga yang memiliki saudara punya gangguan jiwa, bisa memanfaatkan layanan antar jemput gratis serta pendampingan dari KOPIGAWA.
Adapun program kerja KOPIGAWA antara lain:
ODGJ yang telah sembuh bisa hidup mandiri sehingga keluarganya tak perlu khawatir nantinya mereka tidak dapat berbaur dengan masyarakat, asal diberi dukungan dan kepercayaan.
KOPIGAWA memberi keterampilan para pasien ODGJ seperti membuat aksesori, cindera mata dari manik-manik menjadi berbagai kerajinan tangan, seperti gantungan kunci, bros, gelang, hingga tasbih. Bahkan pasien PDGJ mampu mengolah limbah organik seperti sabut kelapa menjadi pot bunga yang ramah lingkungan.
Selain keterampilamembuat kerajiban, KOPIGAWA juga memberikan pembekalan kepada psaien ODGJ di bidang kuliner. Para pasien ODGJ diberi pelatihan memproduksi kuliner lokal yang bisa dijualbelikan produk keripik antara keripik gadung, sale pisang, hingga rempeyek.
Adapun SATU Indonesia Awards merupakan ajang apresiasi dan juga penghargaan yang diselenggarakan oleh PT. Astra International, Tbk setiap tahunnya sejak tahun 2010. Satu Indonesia Awards merupakan penghargaan yang diberikan kepada para anak muda Indonesia yang telah memberikan kontribusi berupa kegiatan positif di masyarakat khususnya dalam bidang pendidikan, kesehatan, teknologi, lingkungan dan kewirausahaan.
Ini berarti sudah 15 tahun SATU Indonesia Awards hadir untuk memberikan apresiasi kepada para anak muda Indonesia agar tak lelah menebarkan semangat kebaikan di tengah-tengah masyarakat sekitar mereka.
Sebagai seorang perawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prembun Kebumen, tentu menjadi tantangan tersendiri bagi Arianto Setiadi bersama rekan-rekan di komunitas dalam memberikan sosialisasi serta edukasi kepada keluarga pasien ODGJ serta memberikan pelayanan kesehatan kepada para pasien ODGJ.
Semoga apa yang dilakukan oleh Arianto Setiadi bisa menjadi inspirasi generasi muda lainnya dalam berkontribusi di bidang kesehatan.
#APA2025-ODOP
Referensi:
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2025/10/06/arianto-setiadi-dan-kopigawa-ubah-stigma-jadi-kekuatan-lewat-pemberdayaan-odjg-di-kebumen-hingga-raih-apresiasi-satu-indonesia-award-2024
https://ppid.kebumenkab.go.id/index.php/web/berita/detail/6618
ODGJ bisa sembuh tentu saja salah satu faktor pendukung adalah keberadaan masyarakat yang tidak antipati kepada mereka. Oleh sebab itu KOPIGAWA berusaha semaksimal mengedukasi masyarakat sekitar agar mereka tidak melakukan lagi pemasungan terhadap anggota keluarga yang terkena gangguan jiwa. Selain itu juga stigma masyarakat harus mulai dikurangi terhadap keberadaan ODGJ.
Bagi keluarga yang memiliki saudara punya gangguan jiwa, bisa memanfaatkan layanan antar jemput gratis serta pendampingan dari KOPIGAWA.
Adapun program kerja KOPIGAWA antara lain:
- Setelah rawat inap di rumah sakit
- Penyesuaian keahlian ODGJ
- Pendampingan KOPIGAWA
- Kemandirian di masyarakat.
ODGJ yang telah sembuh bisa hidup mandiri sehingga keluarganya tak perlu khawatir nantinya mereka tidak dapat berbaur dengan masyarakat, asal diberi dukungan dan kepercayaan.
KOPIGAWA memberi keterampilan para pasien ODGJ seperti membuat aksesori, cindera mata dari manik-manik menjadi berbagai kerajinan tangan, seperti gantungan kunci, bros, gelang, hingga tasbih. Bahkan pasien PDGJ mampu mengolah limbah organik seperti sabut kelapa menjadi pot bunga yang ramah lingkungan.
Selain keterampilamembuat kerajiban, KOPIGAWA juga memberikan pembekalan kepada psaien ODGJ di bidang kuliner. Para pasien ODGJ diberi pelatihan memproduksi kuliner lokal yang bisa dijualbelikan produk keripik antara keripik gadung, sale pisang, hingga rempeyek.
Arianto Setiadi, Perawat yang Punya Ide Visioner Mendirikan KOPIGAWA
Atas dedikasinya menginisiasi pembentukan Komunitas Peduli Gangguan Jiwa, Arianto Setiadi berhasil meraih penghargaan dari SATU (Semangat Astra Terpadu Untuk) Indonesia Awards di tahun 2024 mewakili provinsi Jawa Tengah untuk kegiatan Relawan Kesehatan Jiwa.Adapun SATU Indonesia Awards merupakan ajang apresiasi dan juga penghargaan yang diselenggarakan oleh PT. Astra International, Tbk setiap tahunnya sejak tahun 2010. Satu Indonesia Awards merupakan penghargaan yang diberikan kepada para anak muda Indonesia yang telah memberikan kontribusi berupa kegiatan positif di masyarakat khususnya dalam bidang pendidikan, kesehatan, teknologi, lingkungan dan kewirausahaan.
Ini berarti sudah 15 tahun SATU Indonesia Awards hadir untuk memberikan apresiasi kepada para anak muda Indonesia agar tak lelah menebarkan semangat kebaikan di tengah-tengah masyarakat sekitar mereka.
Sebagai seorang perawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prembun Kebumen, tentu menjadi tantangan tersendiri bagi Arianto Setiadi bersama rekan-rekan di komunitas dalam memberikan sosialisasi serta edukasi kepada keluarga pasien ODGJ serta memberikan pelayanan kesehatan kepada para pasien ODGJ.
Semoga apa yang dilakukan oleh Arianto Setiadi bisa menjadi inspirasi generasi muda lainnya dalam berkontribusi di bidang kesehatan.
#APA2025-ODOP
Referensi:
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2025/10/06/arianto-setiadi-dan-kopigawa-ubah-stigma-jadi-kekuatan-lewat-pemberdayaan-odjg-di-kebumen-hingga-raih-apresiasi-satu-indonesia-award-2024
https://ppid.kebumenkab.go.id/index.php/web/berita/detail/6618



Posting Komentar untuk "Arianto Setiadi, Inisiatif Dirikan KOPIGAWA Untuk Berikan Pelayanan Kesehatan Bagi ODGJ"